PEWARTANEWS.COM//SLEMAN – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman tahun ini melaksanakan tiga proyek pembangunan jalan. Penandatanganan kontrak dengan pihak penyedia jasa telah dilakukan sejak 11 Agustus 2025, dan akan berakhir pada 8 Desember 2025.
Tiga proyek peningkatan jalan ini meliputi ruas Ngawen-Kenteng di Kapanewon Gamping sepanjang 1.045 meter, Kaliduren-Sumber di Kapanewon Moyudan sepanjang 1.263 meter, dan Padon-Minggir di Kapanewon Minggir sepanjang 851 meter.
Adapun nilai anggarannya berurutan dari paket 1 sampai 3 masing-masing Rp 4,6 miliar, Rp 5,5 miliar, dan Rp 3,7 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Sleman Fauzan Ma’ruf mengungkapkan, sampai dengan minggu kelima ini, progres pekerjaan paket 1 Ngawen-Kenteng yang digarap oleh CV Erlian SW dilaporkan baru terealisasi sekitar 1,8 persen.
Sementara, realisasi pengerjaan paket 2 Kaliduren-Sumber oleh kontraktor CV Berkah sudah mencapai 3,7 persen, dan paket 3 Padon-Minggir oleh PT Chandra Mitra Sehati 6,6 persen.
“Kami terus memonitor pengerjaannya. Harus rampung sesuai target waktu dan spek yang telah ditentukan,” kata Fauzan saat dikonfirmasi Suara Merdeka, Sabtu (20/9/2025).
Selain peningkatan jalan, DPUPKP Sleman juga mengerjakan proyek penggantian Jembatan Celeb di Kapanewon Tempel. Infrastruktur jembatan yang dibangun berdimensi 3×5 meter. Paket pekerjaan ini digarap oleh kontraktor CV Sulung Naradia dengan anggaran senilai Rp 293,85 juta.
Surat kontrak pekerjaan peningkatan Jembatan Celeb ini ditandatangani per 26 Agustus 2025. Hingga minggu ketiga, progresnya dilaporkan mencapai 5,3 persen.
“Untuk pekerjaan peningkatan jalan dan jembatan semuanya menggunakan APBD murni. Memang belum semua kerusakan infrastruktur bisa ditangani karena keterbatasan anggaran,” terang Fauzan.
Lantaran anggaran yang terbatas, pembangunan diprioritaskan untuk jalan dengan volume lalu lintas yang tinggi. Pertimbangan berikutnya berdasarkan tingkat kerusakan dan aksesibilitas.
Berdasar data yang dimiliki Pemkab terdapat kurang lebih 110 kilometer infrastruktur jalan yang sebenarnya butuh dilakukan peningkatan struktur maupun kapasitas, sedangkan jembatan sebanyak 130 buah.
“Data itu adalah kondisi per akhir tahun 2024. Tahun ini peningkatan jalan yang bisa kita kerjakan baru sekitar 5 persennya,” tandas Fauzan.(***)